Penerapan Teknologi NAFTA (Nanotech Filtrasi) Air payau menjadi air tawar Inovasi dari PPK Ormawa HMP Fisika Unesa di Desa Sawohan, Sidoarjo
Mahasiswa fisika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui program PPK ORMAWA 2024 berhasil lolos pendanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Dalam rangka memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat, mereka menciptakan inovasi yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan air di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Inovasi ini berupa alat filtrasi yang dapat mengubah air payau menjadi air tawar, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Desa Sawohan merupakan salah satu desa di Kecamatan Buduran yang masih menghadapi masalah air payau. Kondisi air di desa ini membuat warga mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Mahasiswa fisika Unesa melihat situasi ini sebagai peluang untuk memberikan kontribusi nyata melalui ilmu yang mereka miliki, sehingga mereka merancang dan menciptakan alat filtrasi air payau menjadi air tawar.
Alat filtrasi yang dikembangkan oleh mahasiswa ini menggunakan teknologi yang mampu menyaring partikel-partikel dan garam yang terkandung dalam air payau. Teknologi ini diharapkan mampu menghasilkan air yang lebih jernih dan layak untuk dikonsumsi oleh warga desa. Proses penyaringan ini tidak hanya membantu mengurangi kadar garam dalam air, tetapi juga menghilangkan kontaminan lain yang mungkin ada, sehingga air yang dihasilkan aman untuk digunakan.
Inovasi ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya alat filtrasi ini, mahasiswa Unesa berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Sawohan. Mereka berharap inovasi ini dapat menjadi solusi bagi permasalahan air yang selama ini dialami oleh warga desa.
Inovasi ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya alat filtrasi ini, mahasiswa Unesa berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Sawohan. Mereka berharap inovasi ini dapat menjadi solusi bagi permasalahan air yang selama ini dialami oleh warga desa.
Selain itu, keberhasilan mahasiswa dalam mengembangkan alat ini juga menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka dalam mengaplikasikan ilmu fisika untuk menyelesaikan masalah nyata di lapangan. Dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui pendanaan PPK ORMAWA 2024 juga menjadi dorongan bagi mahasiswa untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi masyarakat.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan warga Desa Sawohan dapat merasakan manfaat langsung dari hasil karya mahasiswa Unesa. Alat filtrasi air payau ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup warga desa, khususnya dalam hal ketersediaan air bersih. Inovasi ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berinovasi demi kepentingan masyarakat.