Dialog Tertutup 2020
Acara Ini berlangsung pada tanggal 5 Desember 2020. acara dialog tertutup ini diadakan melalui zoom meeting yang dihadiri kurang lebih 130 peserta, diantaranya 72 panitia, 32 dosen dan 20 orang perwakilan tiap kelas. Topik pembahasan yang diangkat yaitu tentang keefektifan kuliah online ditengah pandemi, masalah pembagian bantuan kuota. Sebelum dimulainya acara Dialog Tertutup ini, dari Departemen Regulasi dan Advokasi menyebarkan angket yang berisi tentang topik pembahasan yang akan diangkat dan nantinya angket tersebut disebarkan kepada seluruh mahasiswa Fisika Universitas Negeri Surabaya agar mahasiswa dapat menyalurkan aspirasi atau pendapatnya terkait topik yang diangkat. Acara dialog tertutup ini belangsung pada pukul 13.00 – 15.00 WIB. Pada dialog tertutup ini dipimpin oleh moderator yang akan membacakan topik topik yang akan dibahas. Pembahasan pertama yaitu terkait keberlangsungan Kuliah Online atau Daring. Beberapa dosen pun memberikan tanggapan terkait hal ini, diantaranya ada Bapak Prof. Dr. Munasir S.Si., M.Si., yang menanggapai bahwa sebenarnnya para dosen juga belum siap 100 persen untuk kegiatan perkuliahan secara daring, sebab adanya pandemi ini juga tidak diprediksi sebelumnya. Dan ada beberapa dosen yang memang belum siap untuk menggunakan sistem rekam virtual dan dijelaskan secara satu persatu. Ketua jurusan Fisika Universitas Negeri Surabaya ini juga menyampaika bahwa dengan adanya Angket ini tetap akan dijadikan evaluasi untuk jalannya perkuliahan ke depannya agar lebih baik lagi. Tidak hanya itu saja Bapak Setyo Admoko S.Pd., M.Pd., memberikan saran bahwa seharusnya agar mahasiswa dapat terfokus pada perkuliahan Online ini sebaiknya Mahasiswa membuat ruang khusus untuk belajar agar lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh Bapak Ibu dosen. Adapun yang menyampaikan bahwa jika Daring seperti ini dapat menambah kecurangan yang terjadi saat ujian berlangsung, Bu Meta Yantidewi S.Si. M.Si., memberikan tanggapannya terkait hal tersebut, Bu Meta mengatakan bahwasanya dengan adanya pembatasan pengerjaan waktu dan soal ulangan dibuat banyak untuk meminimalisir kecurangan. Bapak Abu Zainuddin S.Pd.,M.Pd., menyampaikan juga bahwa sebenarnya kecurangan dapat terjadi saat perkuliahan Offline maupun Online, sehingga, jikalau kecurangan di jadikan alasan merupakan alasan yang kurang valid, jangan sampai ada jawaban yang sama persis, dan juga tidak ada toleran untuk yang melakukan kecurangan. Kemudian Ketua Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Surabaya juga menyampaikan bahwa berdasarkan kesan pesan dr mhs ke dosen juga dipahami oleh dosen. Dan permasalahan terkait pembelajaran daring seperti mahasiswa kurang dapat memahami materi dapat diatasi dengan metode pembagian pembalajaran asinkronus dan sinkronus. Dan juga beliau menyampaikan bahwa Mahasiswa dan dosen harus saling memaklumi, dengan berbagai media yang digunakan ketika perkuliahan diharapkan bisa maksimal.
Tidak hanya dosen yang memberikan tanggapan terkait topik yang dibahas, tetapi perwakilan mahasiswa juga dapat bertanya langsung terhadap Civitas Akademika secara langsung. Pada Dialog Tertutup ini dapat dilihat bahwa antusias mahasiswa yang bertanya juga cukup banyak, diantaranya ada yang bertanya terkait sistematika ujian yang akan datang, pelaksanaan praktikum untuk semester yang akan datang dan juga keberlangsungan jalnnya perkuliahan semester depan, apakah dilakukan secara online atau offline. Terkait pertanyaan tersebut beberapa dosen menyampaikan bahwa apabila pandemi ini sudah cukup mereda, perkuliahan akan diadakan secara offline yang tentunya dengan protokol kesehatan yang cukup ketat juga. Kemudian untuk Praktikum nantinya jika memungkinkan untuk praktikum di kampus maka akan dibuat seperti Shift atau bergantian, setiap ruangan laboratorium hanya akan diisi oleh beberapa orang saja. Beberapa dosen juga menyampaikan bahwasanya dengan adanya pandemi ini, kita tidak boleh menjadi mahasiswa yang pasif saja, malah seharusnya kita harus turut aktif dengan mengikuti beberapa lomba yang tentunya bisa membawa nama baik jurusan juga. Beberapa kesimpulan yang didapat diantaranya adalah, mahasiswa dan dosen harus dapat bekerja sama untuk keberlangsungan perkuliahan yang lebih baik lagi ke depannya. Acara Dialog Tertutup ini berjalan cukup lancar dan acara ini ditutup dengan adanya Do’a bersama yang dipimpin oleh panitia Himpunan Mahasiswa Jurusan Fisika sendiri.